Komplikasi Mabuk Perjalanan
Mabuk perjalanan yang tidak ditangani bisa membuat penderitanya takut berkendara sehingga dapat menghambat pekerjaan atau aktivitas. Muntah-muntah parah akibat kondisi ini juga dapat menyebabkan dehidrasi.
Diagnosis Mabuk Perjalanan
Untuk mendiagnosis mabuk perjalanan, dokter akan mengajukan pertanyaan terkait keluhan yang dialami pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan, seperti tes fisik, tes mata, dan tes telinga.
Meski jarang, CT scan kepala atau CT angiografi otak mungkin perlu dilakukan untuk mendeteksi penyempitan pembuluh darah otak. Gejala penyempitan pembuluh darah di area otak tertentu bisa menimbulkan gejala yang mirip dengan mabuk perjalanan.
Pengobatan Mabuk Perjalanan
Mabuk perjalanan bukan kondisi yang serius dan bisa diatasi dengan penanganan mandiri, misalnya:
Selain penanganan mandiri, mabuk perjalanan juga dapat diatasi dengan meminum obat antimabuk. Agar efektif, obat ini sebaiknya diminum 1–2 jam sebelum melakukan perjalanan.
Obat antimabuk yang bisa dibeli bebas biasanya mengandung dimenhydrinate. Ada pula obat antimabuk yang memerlukan resep dokter, di antaranya:
Meski efektif, obat antimabuk dapat menyebabkan kantuk. Oleh sebab itu, obat ini tidak boleh dikonsumsi jika sedang mengemudikan kendaraan.
Gejala Mabuk Perjalanan
Gejala mabuk perjalanan awalnya mungkin ringan, tetapi kemudian berkembang menjadi lebih parah. Gejalanya juga lebih berat ketika berada di dalam kendaraan yang pengap, kurang ventilasi, menggunakan pengharum yang menyengat, atau penuh asap rokok.
Beberapa tanda dan gejala akibat mabuk perjalanan adalah:
Lakukan pemeriksaan ke dokter bila memiliki riwayat mabuk perjalanan dan berencana bepergian dalam jangka panjang dengan kendaraan. Anda juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan bila masih mengalami keluhan tersebut meski sudah selesai melakukan perjalanan.
Segera ke IGD jika mengalami gejala stroke di pembuluh darah otak bagian belakang (basilar artery occlusions) yang awalnya bisa mirip dengan mabuk perjalanan. Tanda-tandanya antara lain:
Mabuk Perjalanan: Respons Tubuh ke Pergerakan
Peneliti Veronica Takov dan Prasanna Tadi dalam Motion Sickness menuliskan, mabuk perjalanan adalah sindrom tubuh yang umum dan kompleks sebagai respons atas pergerakan nyata maupun tidak nyata. Sindrom ini berdampak pada pencernaan, sistem saraf pusat, dan gejala autonomi, tetapi umumnya membuat mual dan muntah, dikutip dari laman NCBI.
Penyebab neurobiologis mabuk perjalanan saat ini belum diketahui pasti, kendati ada banyak sebab pendukungnya. Namun, orang mabuk perjalanan umumnya punya vestibular apparatus yang berfungsi dan stimulus di perjalanan.
Vestibular apparatus adalah bagian dari sistem vestibular. Fungsi sistem vestibular adalah mendeteksi posisi dan pergerakan kepala di sebuah ruang. Sistem ini membuat terjadinya koordinasi antara pergerakan mata, postur tubuh, dan keseimbangan tubuh.
Vestibular apparatus terletak di bagian dalam telinga. Bagian tubuh ini membantu sistem vestibular bertugas dengan mengirim sinyal saraf afferent dari komponen-komponennya. Perbedaan sinyal antara yang ditangkap bagian dalam telinga dan mata bisa memicu pusing, mual, dan muntah.
Mabuk dalam perjalanan bisa terjadi dalam perjalanan mudik dengan jarak dan waktu tempuh yang lama. Salah satu gejala akibat mabuk perjalanan adalah muntah. Lantas, apakah muntah saat berpuasa bisa membatalkan puasa?Berikut penjelasannya.
TRIBUNSUMSEL.COM- Naik kendaraan untuk menempuh perjalanan sembari berpuasa dapat membuat kondisi tubuh tidak fit sehingga berujung mabuk perjalanan dan muntah.
Gejala mabuk perjalanan biasanya ditandai dengan kondisi pusing, muncuk keringat dingin, mual dan muntah.
Lantas apakah mabuk perjalanan atau muntah saat dalam perjalanan dapat membatalkan puasa?
Melansir laman kemenag.go.id, muntah sejatinya bisa membatalkan puasa, namun dengan catatan apabila sengaja dilakukan.
Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Tirmidzi, yang artinya:
“Barangsiapa terdorong untuk muntah, maka tidak ada qadha baginya. Dan barangsiapa yang sengaja muntah, maka hendaknya mengqadha puasanya.” (HR. Tirmidzi)
Menurut Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni, maksud terdorong muntah adalah muntah tanpa disengaja, tapi karena terpaksa muntah.
Artinya, mabuk perjalanan hingga muntah termasuk yang tidak disengaja sehingga tidak membatalkan puasa.
Namun, ada juga ulama yang berpendapat bahwa muntah secara tidak sengaja bisa membatalkan puasa jika ada syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut adalah:
Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muslim:
“Barangsiapa yang muntah lalu ia menelannya kembali maka wajib baginya qadha.”
Jadi, jika terpaksa harus muntah karena mabuk perjalanan atau hal lainnya, maka disarankan segera berkumur-kumur dan membersihkan mulut.
Baca juga: Hukum Mencicipi Makanan Saat Sedang Berpuasa, Apakah Membatalkan Puasa? Berikut Pandangan Ulama
Baca juga: Puasa Ramadhan Tapi Belum Mandi Wajib Bagaimana Hukumnya? Begini Penjelasannya
Baca juga: Cara Ampuh Mengatasi Gangguan Asam Urat di Bulan Puasa Menurut Dr Zaidul Akbar, Konsumsi Ini
[Hukum Puasa Bagi Orang yang Sedang dalam Perjalanan]
Allah SWT memberikan keringanan bagi orang-orang yang berada dalam kondisi tertentu, seperti sakit, hamil, menyusui, atau dalam perjalanan jauh.
Mabuk perjalanan adalah rasa mual, pusing, disertai tidak nyaman di tubuh saat naik mobil, kapal, pesawat terbang, maupun kereta.
Mabuk perjalanan atau motion sickness disebabkan adanya pergerakan berulang di perjalanan. Contohnya yaitu pergerakan gas-rem berulang di jalan atau naik-turun karena ombak di kapal, seperti dikutip dari laman National Health Service (NHS) Inggris.
Alhasil, terjadi perbedaan antara sinyal dari bagian dalam telinga yang terkait keseimbangan tubuh dengan visual yang ditangkap mata. Perbedaan sinyal ini membuat tubuh bingung. Akibatnya, badan merasa tidak sehat dan rasa mabuk perjalanan pun muncul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mabuk perjalanan ini lebih lazim dialami anak usia 2-12 tahun. Gejala-gejala yang sama juga bisa muncul saat naik wahana taman bermain, seperti dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Pencegahan Mabuk Perjalanan
Mabuk perjalanan dapat dicegah dengan melakukan beberapa cara berikut ini:
Penyebab Mabuk Perjalanan
Mabuk perjalanan terjadi akibat otak menerima sinyal yang berbeda dari beberapa anggota tubuh. Sebagai contoh, saat di dalam kendaraan, mata seakan melihat pepohonan bergerak, sedangkan otot dan sendi merasa bahwa tubuh diam tidak bergerak. Akibatnya, otak tidak bisa memproses informasi apakah tubuh diam atau bergerak.
Risiko mabuk perjalanan akan lebih tinggi pada orang dengan faktor-faktor berikut:
Tips Atasi Mabuk Perjalanan
Semoga bermanfaat ya detikers, selamat sampai tujuan!
Mabuk perjalanan adalah gejala pusing dan mual ketika seseorang berada di dalam kendaraan yang bergerak. Kondisi ini terjadi akibat otak tidak dapat mengolah sinyal gerakan yang dikirim oleh mata, telinga, dan tubuh saat sedang dalam perjalanan.
Mabuk perjalanan umum dialami oleh orang yang bepergian menggunakan mobil, bus, kereta api, kapal laut, atau pesawat terbang. Keluhan ini dapat hilang ketika sudah terbiasa melakukan perjalanan dengan moda transportasi tersebut. Namun, mabuk perjalanan bisa kambuh jika sudah tidak bepergian dalam jangka panjang.
Meski tidak berbahaya, mabuk perjalanan bisa menghambat aktivitas dan membuat perjalanan menjadi tidak menyenangkan.